beberapa bulan yang lalu saya membaca tulisan di kompasiana bahwa ada yang mengusulkan adanya sebuah gerakan yaitu gerakan PKS menulis. saya langsung berfikiran bahwa jika memang benar-benar dilakukan bagus juga. yang menjadi perhatian saya bukan siapa yang melakukannya, mau PKS atau partai lain atau komunitas tertentu saya tidak peduli. tetapi siapa pun itu, dengan gerakan menulis maka insya Allah akan bermanfaat baik bagi penulis maupun komunitasnya, apalagi ini dilakukan oleh sebuah partai politik yang tidak ada habisnya dibicarakan.
tapi setelah beberapa bulan berlalu, saya jarang bahkan hampir tidak pernah menemukan tulisan dari para kader serta simpatisan PKS dan mengenai PKS baik itu dalam media cetak maupun elektronik. saya tidak menemukan tulisan dari atau tentang PKS bisa disebabkan dua hal. pertama, karena memang para kader dan simpatisan PKS tidak menulis, atau yang kedua karena saya tidak aktif dalam mencari tulisan itu.
benarkah para kader dan simpatisan PKS tidak menulis? mungkin kalau media cetak saya susah untuk membuktikannya. tapi kalau media elektronik atau internet, silakan anda coba search di google dengan kata kunci PKS atau PKS site:blogspot.com (untuk mencari tulisan tentang PKS di blog berdomain blogspot) , apa yang anda temukan? ketika saya melakukannya, saya tidak menemukan tulisan yang dimaksud. justru saya menemukan tulisan entah dari siapa, tapi isinya adalah pihak yang menjatuhkan nama PKS.
apakah karena saya selama ini tidak aktif mencari? apakah saya harus aktif mencari? saya merasa bukan orang yang bertendensi dalam hal politik. saya sama seperti masyarakat pada umumnya yang bukan kader dan simpatisan PKS yang berjuang mati-matian untuk PKS. bagi saya dan masyarakat pada umumnya, bukan kami yang mencari tahu tentang PKS tapi PKS harus tahu tentang kami. egois ya? ya begitulah adanya di masyarakat. bagi masyarakat awam, apa yang dihadirkan oleh media massa itu yang kami makan, hanya saja bagi saya tidak memakannya mentah-mentah.
saya lebih melihat apa yang terjadi pada kader dan simpatisan PKS sebatas menulis dan berkicau di media sosial. kita harus ingat, layaknya orang berbicara di tempat umum yang ramai, ucapan yang kemarin akan tertimbun oleh ucapan hari ini. dan kita harus ingat, biasanya yang membaca kicauan tersebut hanyalah orang-orang yang sudah mem-follow (untuk twitter) dan menjadi friend atau menge-like (untuk facebook), dan mereka biasanya berasal dari komunitas yang sama, sedikit yang berasal dari masyarakat awam.
apakah para PKSer tidak mau menulis, atau tidak bisa menulis, atau tidak mau membagikan tulisannya? mereka sendiri yang tahu. bagi saya, jika tidak ada tulisan dari mereka, masih ada tulisan lain yang bisa dibaca dan ditanggapi. It's so simple.