perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam kehidupan manusia. setiap orang memiliki pemikiran dan gaya berfikir yang berbeda-beda. satu kasus akan berbeda sudut pandang ketika difikirkan oleh orang yang berbeda. kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berpandangan yang sama dengan kita. dan ketika sebuah masalah dimusyawarahkan maka setiap orang yang bermusyawarah harus rela mengalah ketika pandangannya tidak diakomodasi oleh orang lain. dan kata mufakat tidak akan pernah tercapai ketika setiap orang memaksakan kehendaknya.
kita sering gengsi mengakui kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. ketika orang lain mengemukakan pendapat, dalam lubuk hati terdalam sering mengatakan bahwa pendapat orang tersebut benar. tetapi karena nafsu berupa gengsi, maka kita sering tidak mau mengalah. kita sering mencari-cari alasan untuk membenarkan pendapat kita. yang kita tahu bukan mana yang lebih benar melainkan pokoknya jangan sampai kalah. bahkan ketika kita benar-benar terdesak, kita akan mengeluarkan jurus terakhir yaitu "menusuk" orang yang mengatakan kebenaran tersebut dengan membuka aibnya.
ketika terjadi dead lock, satu-satunya jalan jika ingin tercapai mufakat dan kebermanfaatan adalah dengan salah satu atau masing-masing harus mengalah. mengalah bukan hal yang mudah. perlu ada perasaan legowo. sering kita mengatakan "baik saya mengalah" tetapi itu hanya sebatas lisan. legowo bukan hanya ucapan melainkan sikap yang semata-mata diniatkan untuk kebermanfaatan.
ada satu hal mengalah yang dilarang yaitu mengalah dalam hal beribadah. mari kita bedakan mana yang berkaitan dengan ibadah dan mana yang berkaitan dengan muamalah. semoga kita senantiasa diberi dada yang lapang untuk dapat melihat manfaat.