sebenarnya apa yang saya tulis ini sudah disampaikan oleh edcoustic di pertengahan tahun 2014 di Jogja Islamic Book Fair. bisa dibilang ini adalah late post. tetapi tak apalah daripada pesan yang beliau sampaikan terlupakan begitu saja. yang menyampaikan juga "hanya" kang eggie yang kini telah sendiri dalam membawa nama edcoustic.
di awal tahun 2014 kang Aden dipanggil oleh Allah ke haribaan-Nya. Kang Aden telah menciptakan begitu banyak karya dan mengorbitkan banyak talenta nasyid. setiap karya beliau baik yang dinadakan oleh edcoustic maupun munsyid lain selalu bersinar. salah satu karya beliau yang fenomenal adalah Muhasabah Cinta yang bercerita tentang orang yang sedang sakit. banyak orang yang "berterapi" menggunakan lagu tersebut ketika sedang sakit dan banyak pula yang sembuh. tetapi di sisi lain, beliau yang menciptakan lagu tersebut justru menghadap Ilahi, sebagaimana isi lagu tersebut. jadi lagu Muhasabah Cinta adalah sebuah kisah nyata dari pencipta lagunya.
banyak lagu yang beliau ciptakan disukai oleh pendengar. sehingga, banyak pula yang mendownloadnya lewat situs berbagi file gratisan yang sebenarnya ilegal. edcoustic sebenarnya mengemas karyanya dalam bentuk CD tetapi jumlah yang mendownload bajakan justru lebih banyak. tetapi Kang Aden tidak pernah mempermasalahkannya. beliau justru berpedoman jika memang lagu tersebut bisa bermanfaat, silakan saja dinikmati.
Kang Eggie pun tidak memaksa kita untuk membeli CD. tetapi, Kang Eggie berpesan, maukah kita menghargai sebuah karya? Kang Eggie membuat sebuah analogi yang mak jleb. misal kita adalah seorang tukang. kita diminta untuk membuat sebuah masjid. kita pun mengeluarkan segala upaya agar masjid tersebut dapat dibangun dengan baik. hingga akhirnya masjid yang kita bangun menjadi sangat indah dan besar. banyak pula yang shalat berjamaah di masjid tersebut. kegiatan-kegiatan yang bermanfaat pun dilaksanakan di sana. lalu sang pemilik proyek berkata kepada kita, "karena masjid ini sudah bermanfaat yang besar, jamaahnya pun banyak, semoga Allah saja yang membayarnya". dengan kata lain kita tidak dibayar atas usaha kita tersebut. apa yang akan kita lakukan? tidak perlu dijawab cukup direnungkan saja.
sama halnya dengan masjid tersebut, karya Kang Aden beranfaat dan menginspirasi banyak orang. tetapi Kang Aden ikhlas jika ada yang membajaknya. tetapi jika kita yang berada di posisi beliau, apakah bisa? saya rasa tidak. oleh karena itu mari kita menghargai karya dengan tidak membajaknya?
apakah saya sudah melakukan? belum. saya sedang belajar mengurangi intensitas hubungan saya dengan hal-hal hasil bajakan. untuk membeli CD saya masih belum sepenuhnya bisa. hal paling sederhana dan murah bahkan gratis adalah mengikutinya lewat radio. atau bisa juga streaming legal semisal musikpositif.com. insya Allah lebih bermanfaat dan barakah. aamiin.