Jangan pernah sesekali lupakan sejarah, demikian yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, salah satu founding father Indonesia. Tetapi saya justru ingin mengajak Anda melupakan sejarah. Bukan karena saya tidak mau menghormati beliau. Dan bukan pula saya tidak menghormati pahlawan-pahlawan yan telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi, lupakanlah sejarah, untuk menghormati perjuangan-perjuangan beliau.
Jangan pernah sesekali lupakan sejarah, pesan dari Bung Karno kini hanya menjadi selogan tetapi tidak pernah kita pahami maknanya. Kita hanya mengingat sejarah secara nama dan waktu. Tetapi, sejauh mana kita mengingat ketulusan hati para pahlawan dalam memperjuangkan Indonesia.
Saya sangat menghormati Bung Karno. Beliau menjadi presiden bukan karena "sikut-sikutan" politik. Tetapi memang karena beliua berjuang dalam memperjuangkan Indonesia. Kita ingat bahwa gelar beliau adalah insinyur. Beliau telah mempertimbangkan masak-masak kota Palangkaraya akan dijadikan ibukota negara berdasarkan perhitungan keinsinyuran. Itu hanya satu contoh dari banyak hal yang bisa kita pelajari dari hidup Bung Karno.
Tetapi, kini nama Bung Karno selalu dihubung-hubungkan dengan dunia politik praktis. Demi maju ke kursi pemerintahan, nama Bung Karno dan semua pidato beliau digunakan. Apakah sikap dan perbuatannya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Bung Karno, tidah ada urusan.
Oleh karena itu, lupakan saja sejarah jika itu membuat kita lupa akan siapa dan bagaimana orang yang ada di balik sejarah. Lupakan saja sejarah jika itu hanya digunakan untuk urusan pribadi atau kelompok.
Kita selalu saja mengingat masa lalu sehingga tidak mau move on. Banyak pihak karena mengatasnamakan sejarah, mereka tidak mau berubah. Perubahan adalah keniscayaan karena hidup pasti mengalami perubahan seiring dengan waktu. Jika suatu organisasi tidak mau berubah maka bisa jadi ia justru tidak mau berkembang. Dan bagaimana jika organisasi itu adalah Indonesia?
Banyak organisasi yang tidak mau berdamai dengan organisasi lain karena faktor sejarah. Akibatnya, persatuan Indonesia hanya menjadi semboyan. Padahal mereka hanya mau bersatu dengan kelompoknya. Apakah yang demikian emenghormati para pahlawan yang membangun sejarah Indonesia?
Lupakan saja sejarah jika itu menghalangi kita untuk hidup sdi masa depan. Kita tidak akan pernah bisa kembali hidup di masa lalu. Masa depan adalah kehidupan yang harus kita buat. Dan masa depan itu bukan hanya masa depan kita pribadi melainkan akan berpengaruh pada masa depan Indonesia Jika tidak mau membangun masa depan hanya karena faktor sejarah, mati saja. :)
Posted via Blogaway
Jangan pernah sesekali lupakan sejarah, pesan dari Bung Karno kini hanya menjadi selogan tetapi tidak pernah kita pahami maknanya. Kita hanya mengingat sejarah secara nama dan waktu. Tetapi, sejauh mana kita mengingat ketulusan hati para pahlawan dalam memperjuangkan Indonesia.
Saya sangat menghormati Bung Karno. Beliau menjadi presiden bukan karena "sikut-sikutan" politik. Tetapi memang karena beliua berjuang dalam memperjuangkan Indonesia. Kita ingat bahwa gelar beliau adalah insinyur. Beliau telah mempertimbangkan masak-masak kota Palangkaraya akan dijadikan ibukota negara berdasarkan perhitungan keinsinyuran. Itu hanya satu contoh dari banyak hal yang bisa kita pelajari dari hidup Bung Karno.
Tetapi, kini nama Bung Karno selalu dihubung-hubungkan dengan dunia politik praktis. Demi maju ke kursi pemerintahan, nama Bung Karno dan semua pidato beliau digunakan. Apakah sikap dan perbuatannya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Bung Karno, tidah ada urusan.
Oleh karena itu, lupakan saja sejarah jika itu membuat kita lupa akan siapa dan bagaimana orang yang ada di balik sejarah. Lupakan saja sejarah jika itu hanya digunakan untuk urusan pribadi atau kelompok.
Kita selalu saja mengingat masa lalu sehingga tidak mau move on. Banyak pihak karena mengatasnamakan sejarah, mereka tidak mau berubah. Perubahan adalah keniscayaan karena hidup pasti mengalami perubahan seiring dengan waktu. Jika suatu organisasi tidak mau berubah maka bisa jadi ia justru tidak mau berkembang. Dan bagaimana jika organisasi itu adalah Indonesia?
Banyak organisasi yang tidak mau berdamai dengan organisasi lain karena faktor sejarah. Akibatnya, persatuan Indonesia hanya menjadi semboyan. Padahal mereka hanya mau bersatu dengan kelompoknya. Apakah yang demikian emenghormati para pahlawan yang membangun sejarah Indonesia?
Lupakan saja sejarah jika itu menghalangi kita untuk hidup sdi masa depan. Kita tidak akan pernah bisa kembali hidup di masa lalu. Masa depan adalah kehidupan yang harus kita buat. Dan masa depan itu bukan hanya masa depan kita pribadi melainkan akan berpengaruh pada masa depan Indonesia Jika tidak mau membangun masa depan hanya karena faktor sejarah, mati saja. :)
Posted via Blogaway