Beberapa jam yang lalu saya mendapat kabar kalau Pak Harsoyo, Rektor UII, mengundurkan diri dari jabatannya. Berita yang mengejutkan dan menyedihkan. Sebagaimana yang kita tahu, ini adalah imbas dari meninggalnya tiga adik-adik kami yang mengikuti TGC diksar Mapala UII.
Dengan adanya kasus ini, kita semua sadar bahwa UII bukan kampus kecil. UII adalah kampus besar dengan sejarah yang panjang. UII adalah perguruan tinggi tertua di Indonesia. Jika UII menampakkan hal baik, itu adalah hal yang biasa. Sedangkan jika UII tampak keburukannya, itu adalah hal yang luar biasa. Pilihan ada pada kita, mau menjadi yang biasa atau yang luar biasa.
Berbeda jika kita berbicara tentang kehidupan UII dua dekade silam, kekerasan yang berakibat kematian sudah bukan lagi kehidupan UII sekarang. Tentu berita tentang kematian adik-adik kami begitu mengejutkan. Marah, ya kami marah karena nama kampus kami tercoreng.
Kami marah bukan kepada institusi UII maupun kepada mapala UII. Saya hidup di UII dan tahu bagaimana UII membina mahasiswanya. Saya tidak akan berkomentar bagaimana kehidupan mapala UII. Karena memang saya tidak tahu bagaimana sistem yang ada di dalamnya. Yang saya dan banyak orang tahu, mapala UII telah memberi banyak sumbangsih bagi negeri Indonesia ini. Bagaimana mereka menjadi relawan di merapi dengan taruhan nyawa.
Kami marah dengan kasus ini. Kami tentu sangat berharap pelaku mendapatkan hukuman sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi di sisi lain saya juga marah dengan mereka yang berkomentar serta judgement tentang mapala UII dan kepada UII padahal mereka tidak tahu bagaimana UII itu sendiri. Mereka cenderung berkomentar untuk mematikan karakter. Mereka berbicara kalau mapala itu begini begitu dan kalau UII itu begini begitu. Cukuplah kalian tahu bahwa kami sedih karena kehilangan adik-adik kami, kami sangat sedih karena institusi kami terkena kasus, kami sedih karena adik-adik kami berbuat yang demikian, serta kesedihan-kesedihan lain. Bantulah kami untuk bangkit. Jangan tambah kami bersedih dengan komentar-komentar kalian yang membunuh kami.
Adanya kasus ini, menjadi pembelajaran kepada semua entitas yang ada di UII. Ini bukan semata dari pihak petinggi kampus atas terselenggaranya acara tersebut. Ada rantai yang sangat panjang yang harus kita kerjakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Ketika Anda, mahasiswa UII, ada di kampus apakah mengikuti kegiatan kemahasiswaaan semacam UKM atau lembaga kemahasiswaan? Jika tidak, apakah Anda beralasan akan mengganggu kuliah dan nilai? Apakah Anda beralasan "nanti akan mati seperti mereka"? Itu semua omong kosong. Anda kuliah tanpa ikut kegiatan kemahasiswaan tapi nongkrong jalan terus. Kegiatan kemahasiswaan membutuhkan Anda orang-orang baik. Sistem yang ada bisa jadi masih tercampur dengan sistem lama. Saya bilang bisa jadi karena hampir semua sudah jauh dari sistem lama. Kata Pak Anies Baswedan, orang-orang baik bukan tumbang karena banyaknya orang jahat melainkan karena orang-orang baik mendiamkannya. Jika Anda lebih suka belajar dan penelitian, sudah saatnya organisasi atau kegiatan kemahasiswaan Anda masuki dengan jiwa penelitian. Kenapa tidak?
Anda mahasiswa UII, bagaimana Anda mengikuti kegiatan polbangmawa UII? Ondi, BTAQ, pesantrenisasi, dan lain sebagainya. Apakah Anda mengatakan itu kegiatan yang tidak berguna? Bagaimana jika keilmuan keagamaan yang sedikit disampaikan itu Anda resapi lalu Anda bawa ke organisasi Anda masing-masing? Anda mapala, satmenwa, silat, atau UKM-UKM lain di dalamnya ada jiwa keagamaan dan dakwah. Bukankah itu indah?
Sebuah PR bagi adik-adik LDF atau LDK bagaimana "menyusupkan" nilai dakwah ini ke kegiatan-kegiatan mahasiswa. Dan saya rasa kondisi ini jauh lebih baik daripada beberapa tahun silam. Bisa jadi pelaku masih belum tersentuh lebih dalam dalam aktivitas dakwah ini.
Kasus kematian adik-adik kami di mapala UII memang menyedihkan. Kami berharap pihak berwenang segera secara hukum memproses pelaku. Kami sedih, jangan tambah kesedihan kami dengan fitnah yang bermacam-macam. Bantulah kami untuk bangkit. Jika Anda mau tahu bagaimana kehidupan UII yang sebenarnya, masuklah ke UII. Jangan hanya melihat dari luarnya saja. Peran adik-adik di LDF/LDK/organisasi keagamaan beserta direktorat insya Allah akan jauh lebih baik ke depannya. Hasbunallah wani'mal wakil, ni'malmaula wani'mannashir. Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.
Dengan adanya kasus ini, kita semua sadar bahwa UII bukan kampus kecil. UII adalah kampus besar dengan sejarah yang panjang. UII adalah perguruan tinggi tertua di Indonesia. Jika UII menampakkan hal baik, itu adalah hal yang biasa. Sedangkan jika UII tampak keburukannya, itu adalah hal yang luar biasa. Pilihan ada pada kita, mau menjadi yang biasa atau yang luar biasa.
Berbeda jika kita berbicara tentang kehidupan UII dua dekade silam, kekerasan yang berakibat kematian sudah bukan lagi kehidupan UII sekarang. Tentu berita tentang kematian adik-adik kami begitu mengejutkan. Marah, ya kami marah karena nama kampus kami tercoreng.
Kami marah bukan kepada institusi UII maupun kepada mapala UII. Saya hidup di UII dan tahu bagaimana UII membina mahasiswanya. Saya tidak akan berkomentar bagaimana kehidupan mapala UII. Karena memang saya tidak tahu bagaimana sistem yang ada di dalamnya. Yang saya dan banyak orang tahu, mapala UII telah memberi banyak sumbangsih bagi negeri Indonesia ini. Bagaimana mereka menjadi relawan di merapi dengan taruhan nyawa.
Kami marah dengan kasus ini. Kami tentu sangat berharap pelaku mendapatkan hukuman sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi di sisi lain saya juga marah dengan mereka yang berkomentar serta judgement tentang mapala UII dan kepada UII padahal mereka tidak tahu bagaimana UII itu sendiri. Mereka cenderung berkomentar untuk mematikan karakter. Mereka berbicara kalau mapala itu begini begitu dan kalau UII itu begini begitu. Cukuplah kalian tahu bahwa kami sedih karena kehilangan adik-adik kami, kami sangat sedih karena institusi kami terkena kasus, kami sedih karena adik-adik kami berbuat yang demikian, serta kesedihan-kesedihan lain. Bantulah kami untuk bangkit. Jangan tambah kami bersedih dengan komentar-komentar kalian yang membunuh kami.
Adanya kasus ini, menjadi pembelajaran kepada semua entitas yang ada di UII. Ini bukan semata dari pihak petinggi kampus atas terselenggaranya acara tersebut. Ada rantai yang sangat panjang yang harus kita kerjakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Ketika Anda, mahasiswa UII, ada di kampus apakah mengikuti kegiatan kemahasiswaaan semacam UKM atau lembaga kemahasiswaan? Jika tidak, apakah Anda beralasan akan mengganggu kuliah dan nilai? Apakah Anda beralasan "nanti akan mati seperti mereka"? Itu semua omong kosong. Anda kuliah tanpa ikut kegiatan kemahasiswaan tapi nongkrong jalan terus. Kegiatan kemahasiswaan membutuhkan Anda orang-orang baik. Sistem yang ada bisa jadi masih tercampur dengan sistem lama. Saya bilang bisa jadi karena hampir semua sudah jauh dari sistem lama. Kata Pak Anies Baswedan, orang-orang baik bukan tumbang karena banyaknya orang jahat melainkan karena orang-orang baik mendiamkannya. Jika Anda lebih suka belajar dan penelitian, sudah saatnya organisasi atau kegiatan kemahasiswaan Anda masuki dengan jiwa penelitian. Kenapa tidak?
Anda mahasiswa UII, bagaimana Anda mengikuti kegiatan polbangmawa UII? Ondi, BTAQ, pesantrenisasi, dan lain sebagainya. Apakah Anda mengatakan itu kegiatan yang tidak berguna? Bagaimana jika keilmuan keagamaan yang sedikit disampaikan itu Anda resapi lalu Anda bawa ke organisasi Anda masing-masing? Anda mapala, satmenwa, silat, atau UKM-UKM lain di dalamnya ada jiwa keagamaan dan dakwah. Bukankah itu indah?
Sebuah PR bagi adik-adik LDF atau LDK bagaimana "menyusupkan" nilai dakwah ini ke kegiatan-kegiatan mahasiswa. Dan saya rasa kondisi ini jauh lebih baik daripada beberapa tahun silam. Bisa jadi pelaku masih belum tersentuh lebih dalam dalam aktivitas dakwah ini.
Kasus kematian adik-adik kami di mapala UII memang menyedihkan. Kami berharap pihak berwenang segera secara hukum memproses pelaku. Kami sedih, jangan tambah kesedihan kami dengan fitnah yang bermacam-macam. Bantulah kami untuk bangkit. Jika Anda mau tahu bagaimana kehidupan UII yang sebenarnya, masuklah ke UII. Jangan hanya melihat dari luarnya saja. Peran adik-adik di LDF/LDK/organisasi keagamaan beserta direktorat insya Allah akan jauh lebih baik ke depannya. Hasbunallah wani'mal wakil, ni'malmaula wani'mannashir. Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.