Jalan-Jalan ke Pameran Produk UKM itu Menarik

Pernah suatu kali ketika saya dan teman-teman jaman kuliah S1 dulu melakukan gathering, salah satu dari mereka berkomentar kalau saya ini sukanya jalan-jalan ke pameran. Ya dia berkomentar demikian karena melihat postingan instagram saya yang banyak menampilkan foto-foto pameran. Memang sih demikian, terkhusus saya memang suka ke pameran yang menampilkan produk-produk UKM. Dibanding pameran-pameran lain, semisal pameran komputer dan gadget, pameran seni, bahkan job fair pun, buat saya pameran yang menampilkan produk UKM jauh lebih menarik. Hanya satu yang bisa menyaingi kesukaan saya dengan pameran produk UKM yaitu pameran buku, meski saya tidak pernah membeli buku, hehe.

Kalau ditanya mengapa, mungkin jawabannya tidak jauh berbeda ketika kita bertanya pada orang yang suka jalan-jalan ke pameran buku, suka jalan-jalan ke pantai, ke pasar tradisional, dan lain sebagainya. Saya sebenarnya bukan penikmat militan dalam hal pameran macam ini. Hanya saja saya merasa suka ketika berjalan di antara produk-produk kreatif buatan saudara-saudara sesama warga Indonesia. Di sana saya bisa melihat betapa kayanya Indonesia. Bukan hanya kaya akan sumber daya alam tetapi kaya kretivitas. Dan ketika kekayaan sumber daya alam bertemu dengan kreativitas, maka hasilnya sangat indah.

Pameran semisal invesda expo, pameran potensi daerah, batik bienalle, pameran pangan nusa, dan banyak lagi jenis pameran yang menampilkan produk-produk UKM. Sebenarnya saya ingin ke gedung Smesco yang katanya menampilkan produk-produk UKM dari seluruh Indonesia, tapi apa daya belum kesampaian. Mall UKM di sleman pun saya belum pernah mendatangi. Jadi saya masih bocah kemarin sore yang suka dengan produk UKM tapi belum benar-benar militan, hehe.

Ada apa sih di sana? Banyak. Tapi, ketika pameran UKM begitu, batik dan produk turunan batik masih mendominasi. Untuk produk lain semisal batu akik, rajut, kerajinan-kerajinan, pun banyak kita jumpai. Yah kadang ketika jalan-jalan di sana berharap ada yang jual tas pria, hehe. Memang ada sih, tapi harganya sebanding dengan kualitasnya. Untuk produk makanan atau tepatnya camilan, kita kadang bisa mencicipi produknya. Karena kadang booth stand menyediakan secuil teaser yang bisa kita icipi. Kadang yang menggelikan kita bisa mencicipi sambal atau cokelat pedas. Setelah kepedasan ada minuman yang juga bisa kita cicipi. Enak kan... hehe.

Aneka macam sambal dalam pameran UMKM

Di produk UKM, kita bisa bercengkerama dan banyak belajar dari pelaku industri kecil. Kita bisa sedikit tahu bagaimana perjuangan mereka, bagaimana mereka merintis usaha, bagaimana mereka menjual produknya, dan bisa jadi suatu saat kita bisa membuat usaha seperti mereka. Rejeki tidak ada yang tahu dari mana. Barangkali dengan jalan-jalan seperti itu bisa menjadi pembuka jalan rejeki. Ketika kita melihat stand dari luar daerah, kita bisa bercengkerama bagaimana budaya di sana. Ya maklum lah, saya belum bisa jalan-jalan layaknya travel blogger. Ada satu harapan bagi saya, semoga suatu saat saya bisa bekerja sama dengan mereka. Entah dalam bentuk apa, tetapi bagi saya UKM adalah suatu sistem yang menarik. Bisa jadi suatu saat saya punya usaha lalu bekerja sama dengan mereka atau suatu saat saya ingin melakukan penelitian, saya bisa menggandeng mereka. Mohon di-amin-kan dong....

Kadang kita banyak berkomentar mengenai bagaimana pemerintah katanya tidak memperhatikan UKM. Dengan kita berada di tengah-tengah pelaku UKM, kita bisa mendengarkan apa masalah mereka. Bagaimana perhatian pemerintah dan saudara sesama warga Indonesia memperlakukan mereka. Jangan-jangan kita banyak berkomentar tapi kita tidak mau tahu bagaimana mereka. Dan kita justru suka dengan barang impor. Saya sampai sekarang memang belum menjadi konsumen yang baik yang membeli produk-produk UKM. Maklum harga-harganya sebanding dengan kualitasnya. Saya hanya bisa berharap ada waktu dan kesempatan menjadi konsumen mereka. Dan semoga pula bisa manjadi mitra mereka.  😊