Baru-baru ini, masyarakat dunia tengah ramai membicarakan tentang aplikasi narkoba online bernama I-Doser. Berbagai media pun menyebutnya sebagai jenis narkoba era Digital, dimana bahayanya itu sama dengan jenis narkoba nyata. Hal itu pun terbukti dengan adanya kasus di Amerika Serikat pada tahun lalu, dimana kejadian itu menimpa seorang mahasiswa. Saat menggunakan aplikasi I-Doser, mahasiswa tersebut tampak sedang menikmati efek seperti ganja. Dengan demikian, akhirnya secara resmi pemerintah Amerika Serikat memblokir situs-situs yang menyediakan aplikasi haram tersebut.
Bagaikan angin yang tertiup ke berbagai arah, aplikasi I-Doser pun dengan cepat menyebar kedataran Eropa seperti Jerman, Inggris, Perancis dan sekitarnya. Menurut hasil survei, kini anak-anak muda Eropa sedang kecanduan aplikasi i-Doser. Dan yang lebih mengkhawatirkannya lagi, sebagian besar dari para pecandunya itu berusia dibawah 20 tahun. Mengingat akan bahanya dari aplikasi haram yang satu ini, semoga saja I-Doser tidak sampai menyebar ke negara Indonesia. Sebagai bentuk antisipasinya, berikut dibawah ini ada 3 fakta yang mengejutkan dari narkoba digital bernama I-Doser:
1. I-Doser dapat memanipulasi suasana hati
Aplikasi haram bernama I-Doser menyediakan suara-suara yang tenang, sehingga otak para penggunanya akan merespon suara-suara tenang tersebut. Selanjutnya otak akan menangkap suara ketiga yang biasa disebut dengan Binaural Beat, dimana sipenggunanya akan terhanyut dalam suasana tenang, nyaman, dan relax. Semakin kecil frekuensi nadanya, maka akan semakin larut pula dalam nuansa ketenangan. Untuk menciptakan efek relaksasi, para pengguna I-Doser diharuskan untuk menutup matanya atau harus berada diruangan yang gelap tanpa cahaya.
2. I-Doser dapat mendoktrin jiwa manusia
Menurut dari pernyataan situs resminya, I-Doser merupakan aplikasi yang bisa diputar melalui Mp3 dan berfungsi untuk memproduksi gelombang otak binaural. Dengan diperdengarkannya aplikasi I-Doser, secara tak sadar otak akan tercuci oleh suara-suara yang dihasilkannya. Itu sebabnya, mengapa banyak kasus-kasus bunuh diri yang terjadi setelah menggunakan aplikasi I-Doser.
3. I-Doser bisa membuat tidak sadarkan diri
Selain menyediakan berbagai konsep suara, I-Doser juga menyediakan berbagai opsi narkoba seperti ganja, ekstasi, morfin, kokain, dan sebagainya. Bahkan, ia juga menawarkan 4 konsep tingkat mood seperti rockstar, fubar, calm, dan trippy, dimana semuanya itu bisa membuat halusinasi hingga sampai tertidur dan tidak sadarkan diri.
Itulah 3 fakta yang mengejutkan dari narkoba digital bernama I-Doser. Dengan kata lain, anda tidak boleh mengunduhnya di smartphone apa lagi digunakan.
Bagaikan angin yang tertiup ke berbagai arah, aplikasi I-Doser pun dengan cepat menyebar kedataran Eropa seperti Jerman, Inggris, Perancis dan sekitarnya. Menurut hasil survei, kini anak-anak muda Eropa sedang kecanduan aplikasi i-Doser. Dan yang lebih mengkhawatirkannya lagi, sebagian besar dari para pecandunya itu berusia dibawah 20 tahun. Mengingat akan bahanya dari aplikasi haram yang satu ini, semoga saja I-Doser tidak sampai menyebar ke negara Indonesia. Sebagai bentuk antisipasinya, berikut dibawah ini ada 3 fakta yang mengejutkan dari narkoba digital bernama I-Doser:
1. I-Doser dapat memanipulasi suasana hati
Aplikasi haram bernama I-Doser menyediakan suara-suara yang tenang, sehingga otak para penggunanya akan merespon suara-suara tenang tersebut. Selanjutnya otak akan menangkap suara ketiga yang biasa disebut dengan Binaural Beat, dimana sipenggunanya akan terhanyut dalam suasana tenang, nyaman, dan relax. Semakin kecil frekuensi nadanya, maka akan semakin larut pula dalam nuansa ketenangan. Untuk menciptakan efek relaksasi, para pengguna I-Doser diharuskan untuk menutup matanya atau harus berada diruangan yang gelap tanpa cahaya.
2. I-Doser dapat mendoktrin jiwa manusia
Menurut dari pernyataan situs resminya, I-Doser merupakan aplikasi yang bisa diputar melalui Mp3 dan berfungsi untuk memproduksi gelombang otak binaural. Dengan diperdengarkannya aplikasi I-Doser, secara tak sadar otak akan tercuci oleh suara-suara yang dihasilkannya. Itu sebabnya, mengapa banyak kasus-kasus bunuh diri yang terjadi setelah menggunakan aplikasi I-Doser.
3. I-Doser bisa membuat tidak sadarkan diri
Selain menyediakan berbagai konsep suara, I-Doser juga menyediakan berbagai opsi narkoba seperti ganja, ekstasi, morfin, kokain, dan sebagainya. Bahkan, ia juga menawarkan 4 konsep tingkat mood seperti rockstar, fubar, calm, dan trippy, dimana semuanya itu bisa membuat halusinasi hingga sampai tertidur dan tidak sadarkan diri.
Itulah 3 fakta yang mengejutkan dari narkoba digital bernama I-Doser. Dengan kata lain, anda tidak boleh mengunduhnya di smartphone apa lagi digunakan.